BOGOR BAGEUR – Sekolah Vokasi IPB University bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi se-Jawa Barat dan Banten menggelar Business Matching dan Dialog Publik. Kegiatan ini digelar di IPB International Convention Center (IICC) pada Senin (8/7/2024).
Ketua Pelaksana dari IPB University, Doni Sahat Tua Manalu mengatakan kegiatan ini sebagai upaya penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Kegiatan ini adalah puncak dari program yang berjalan sejak 2023.
“Program ini diinisiasi oleh Kemendikbudristek dengan menggunakan LPDP. Namun dilaksanakan oleh tim Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi se-Jawa Barat dan Banten yang terdiri dari 7 kampus, salah satunya IPB University.
Dosen IPB University ini menjelaskan, kegiatan ini membahas terkait kondisi pendidikan vokasi dalam berkontribusi ke dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Lewat dialog dan business matching akan ditentukan strategi apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
“Jadi pendekatan yang dilakukan adalah foresight dan juga model dinamis. Pendekatan ini diharapkan mampu mendapatkan strategi yang tepat untuk pendidikan vokasi lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Selain DUDI, mereka juga melibatkan berbagai stakeholder seperti pemerintah, media, masyarakat, dan masyarakat. Keterlibatan ini telah berlangsung sejak 2023 di sekitar 36 kotakabupaten di Jawa Barat dan Banten.
“Kami melibatkan mereka lewat Diskusi, FGD, berbicara, ngobrol, ngambil data dan mencoba membuat model dinamis. Nanti akan dihimpun semua itu lewat policy paper yang akan jadi rujukan program di setiap wilayah,” jelasnya.
Setelah ini nantinya ada fasilitasi kemitraan yang dilakukan setiap daerah dengan melibatkan pendidikan vokasi agar mampu diserap oleh industri. Ia pun berharap program ini bisa benar-benar membuat lulusan vokasi terserap dan cocok dengan industri.
Kolaborasi ini diperlukan untuk membangun sistem yang tepat agar lulusan vokasi bisa terserap maksimal. Ini juga untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat dan Banten dan mendukung kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Aceng Hidayat mengatakan business matching untuk pendidikan vokasi sangatlah penting. Sebab pendidikan vokasi bersifat fleksibel yang harus terus menyesuaikan kebutuhan industri.
“Pendidikan vokasi memerlukan fleksibilitas agar supply and demand ke dunia usaha dan industri bisa berjalan dengan maksimal. Kalau tidak akan tertinggal seiring berkembangnya zaman,” ujarnya.
Kolaborasi ini diperlukan untuk membangun sistem yang tepat agar lulusan vokasi bisa terserap maksimal. Ini juga untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat dan Banten dan mendukung kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Aceng Hidayat mengatakan business matching untuk pendidikan vokasi sangatlah penting. Sebab pendidikan vokasi bersifat fleksibel yang harus terus menyesuaikan kebutuhan industri.
“Pendidikan vokasi memerlukan fleksibilitas agar supply and demand ke dunia usaha dan industri bisa berjalan dengan maksimal. Kalau tidak akan tertinggal seiring berkembangnya zaman,” ujarnya.